Minggu, 17 Mei 2009

BIJI MATA TUHAN

Mata adalah satu panca indra yang penting. Tanpa mata kita tidak bisa melihat apa saja. Tanpa mata dunia terasa gelap.

Tuhan tahu hal itu, oleh sebab itu ia membuat suatu system otomatis untuk melindungi mata. Orang normal yang sempurna bila ada debu atau benda apapun yang melayang atau mengarah ke mata kita, walaupun kita tidak menyadarinya otomatis mata kita berkedip, atau bahkan jika benda yang melayang ke arah mata kita ukurannya cukup besar, otomatis tangan kita menghalangi.

Mari kita membaca dari ulangan 32: 7 - 14

Nah, disini, sebagai umat Tuhan kita bisa melihat betapa Tuhan sungguh secara luar biasa memelihara dan melindungi kita. Kalau mata dan tangan kita dalam melindungi biji mata kita bekerja dengan sangat baik, bisa kita bayangkan bagaimana Tuhan memelihara, memberikan kasih karunia dan memelihara kita. Sempurna itu sudah pasti. Bukan saja Ia melindungi kita, tetapi lebih dari pada itu Ia pun memberikan segala kebutuhan kita. Dia tahu apa kebutuhan hidup kita. Ulangan 32: 4.

Zak 2: 8 - 10

Bukan saja Dia melindungi kita, disini kita belajar, bahwa Tuhan tidak membiarkan siapapun juga mengganggu atau menjadikan umatNYA sebagai bulan-bulanan. Jika ada yang mencoba untuk mengganggu atau menimbulkan dukacita kita, Tuhan tidak tinggal diam Ia akan langsung menyatakan bahwa yang melawan kita adalah lawanNYA. Menjadi lawan Tuhan adalah sesuatu yang sangat mengerikan, betul?

Daud, seorang raja yang sangat dikasihi Tuhan, dia begitu mendambakan perlindungan dari Tuhan, karena dia tahu tidak ada jalan lain daripada berlindung kepadaNYA.

Mari kita buka Mazmur 17: 6 - 9

Disini kita melihat bahwa ia tahu bahwa ia begitu lemah. Tidak ada kekuatan yang mampu untuk membendung kekuatan musuhnya. Nyawanya di ujung tanduk. Tetapi untungnya ia tidak melupakan Tuhan. Tahukah anda, mengapa ia berani meminta perlindungan Tuhan?

Mari kita baca ayat 1 sampai 5-nya. Itu disampaikannya bukan sebagai kesombongan dan bukan sebagai suatu kebanggaan, tetapi memang itulah yang dia lakukan. Dia tidak mau menjadi lawan Tuhan. Mari kita kembali ke Ulangan 32 tadi pada ayaat 3-6, kemudian lanjutkan dengan ayat 15-18. Seringkali sadar atau tidak kita melakukan hal ini. Kita lupa mengucap syukur atas semua yang sudah Ia berikan kepada kita. Bukannya kita bersyukur kepadaNYA, malahan segala fasilitas yang kita miliki, yang menjadikan kita gemuk dan kaya, tidak kekurangan suatu apapun, justru itulah yang membunuh kita. Kita terlena dengan segala kenikmatan yang Tuhan berikan, dan karena kita merasa kita bisa mendapatkan segalanya, kita malah memilih melakukan atau memelihara apa yang tidak berkenan kepada Tuhan. (Contoh: punya wanita simpanan, laki simpanan, atau mabuk pesta pora dll.)

Akibatnya adalah ayat 19-25.

Dari tadinya orang yang dipelihara dan dilindungi luar biasa, Tuhan berbalik bisa menjadi lawan kita. Kalau sudah begitu siaplah kita menerima hukumanNYA.
Inginnya kita bisa berdoa kepada Tuhan seperti Daud. Inginnya doa kita setidaknya didengar oleh Tuhan. Tapi dengan sikap seperti itu Tuhan sendiri sudah mengatakan akan menolak dan menyembunyikan wajahNYA.

Mari kita lihat dari Amsal 7: 1-2

Inilah ajakan Tuhan. Yang Tuhan minta dari kita sebagai balasan kepadaNYA hanyalah ini:
bukan suatu beban yang tidak dapat kita pikul, tetapi yang menjadikan kita hidup. Jadi memegang perintah Tuhan itu justru suatu modal utama kita untuk bisa hidup di dalam berkatNYA, di dalam kasih karuniaNYA dan di dalam perlindunganNYA. Hidup kita tidak sia-sia, tetapi Tuhan menyertai kita.

Nah jika kita memelihara Firman Tuhan sebagai biji mata kita, kita juga tidak akan jalan di kegelapan, tetapi apa yang tercatat dalam Yohanes 3 : 20 - 21. Kita bisa berjalan menuju terang itu.

AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar